Sunday, February 9, 2014

Benarkah Keberadaan Polisi untuk Melindungi Kita?

Rakyat Inggris akhirnya mendengar putusan vonis kasus seorang pria bernama Mark Duggan pekan lalu. Nama Duggan mungkin tidak dikenal di luar Inggris, namun secara tidak sengaja dialah pemicu peristiwa yang terkenal. Duggan tewas pada Agustus 2011, ditembak oleh petugas polisi yang mengklaim bahwa ia memegang sepucuk senjata. Unjuk rasa yang terjadi di wilayah Tottenham di London sebagai buntut dari peristiwa itu memanas karena warga merasa polisi mengabaikan keprihatinan mereka. Keadaan memanas dalam waktu singkat dan kerusuhan pecah - rumah, mobil, dan bus dibakar, serta toko-toko dijarah. Kekerasan menjalar ke bagian lain dari London dan ke seluruh bagian negara itu, dan berlangsung selama lima hari, meninggalkan banyak bangunan terbakar habis dan menjadi bahan tulisan untuk kolom opini di koran oleh para politisi dan sosiolog amatir selama berbulan-bulan.

Dan sekarang penyelidikan telah selesai, fakta-fakta dan analisis telah dibeberkan, dan keputusan pun telah diambil. Meskipun dianggap sebagai sebuah karakter yang jahat, Duggan ternyata tidak bersenjata ketika polisi menembaknya. Namun demikian, juri memutuskan bahwa dalam keadaan itu adalah 'legal' bagi polisi untuk menembak dan membunuhnya. Di tengah adanya kekhawatiran kerusuhan dua setengah tahun lalu akan terulang, yang terlihat oleh mata adalah keadaan yang cukup tenang. Namun, yang tidak terlihat adalah ketegangan yang mulai meningkat ke permukaan.

Banyak politisi dari berbagai partai menggambarkan kerusuhan tersebut sebagai aksi kriminal, sekumpulan penjarah oportunis yang memanfaatkan peluang yang timbul akibat kematian seorang pria untuk mencuri dari toko-toko dan rumah-rumah sebanyak yang mereka bisa. Namun ada yang luput dari analisis ini, dan seperti ditegaskan oleh kesimpulan dari pemeriksaan pekan lalu yaitu menurunnya tingkat kepercayaan antara masyarakat dan polisi . Masyarakat Tottenham tidak percaya bahwa polisi melakukan yang terbaik demi kepentingan masyarakat, dan tidak percaya bahwa para petugas polisi akan diadili atas tindakan mereka menembak Mark Duggan, dan inilah yang menyebabkan awal terjadinya unjuk rasa yang kemudian memanas itu.

Bukan hanya para perusuh saja yang mempunyai hubungan tidak baik dengan polisi selama beberapa tahun terakhir. Mahasiswa yang memprotes penutupan jurusan atau kenaikan biaya pendidikan pun dihadapi dengan penindasan. Mereka seringkali 'ditahan' oleh polisi – misalnya unjuk rasa dikelilingi oleh polisi bersenjata berat, mahasiswa dipaksa untuk berdiri di jalan selama berjam-jam, dan hanya diperbolehkan untuk meninggalkan tempat setelah diidentifikasi dan difoto. Seorang pejalan kaki tak berdosa tewas dalam sebuah unjuk rasa setelah polisi menyerangnya dari belakang, dan sekali lagi petugas polisi tersebut tidak menghadapi konsekuensi serius.

Orang-orang muda dan kelas pekerja di Inggris secara umum semakin menyadari bahwa polisi tidak mewakili mereka. Mereka mengakui bahwa polisi merupakan ekspresi dari otoritas yang berkuasa, dan tujuan utama mereka adalah untuk melecehkan,  menangkap, dan memenjarakan orang-orang saja yang menantang kekuasaan dengan cara apapun. Tujuan polisi sama dengan tujuan para politisi dan pengusaha yang mereka lindungi - untuk menjaga yang miskin tetap berada dalam kemiskinan, merampas kebebasan, kemerdekaan, uang, dan mata pencaharian mereka untuk diberikan kepada mereka yang sudah kaya. Hasil dari penyelidikan  kasus Duggan hanyalah sebuah contoh terbaru yang menunjukkan adanya kolusi antara yang berkuasa dengan polisi yang melindungi mereka.

Di NRGLab dan Ana Shell Fund, kami percaya pada visi masyarakat yang berbeda. Yaitu menjadi miskin tidak serta-merta menjadikan kita sebagai target represi kekerasan, keadaan yang lebih sedikit menghabiskan uang untuk kebijakan otoriter dan lebih banyak dipergunakan untuk menciptakan kondisi kehidupan yang lebih baik bagi semua umat manusia -  pengeluaran sosial, redistribusi kekayaan, dan penggunaan dana publik untuk barang-barang publik seperti energi murah dan terbarukan serta perumahan.


Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 30.01.2014: http://annie65j.blogspot.com/2014/01/are-police-really-there-to-protect-us.html

[ Mark Duggan pekan lalu. Nama Duggan, ditembak oleh petugas polisi, memegang sepucuk senjata, unjuk rasa Tottenham ]

No comments:

Post a Comment